Geological Structure Cyclops Montains
Structural Geologi Pegunungan Cyclops
Introduction
Arti
Cyclops memiliki pengertian berupa raksasa bermata satu, secara geografis letak
pengunungan cyclops berada pada kabupaten jayapura. interpretasikan merupakan
hasil interaksi convergen antara lempeng pasifik dan micro carilona plate sejak
awal eosen mengakibatkan,terjadi obducted (hill & hall 2003). Interaksi tersebut mengangkat batuan kerak
samudera terangkat ke permukaan. Pengunungan Cyclops yang tersusun oleh litologi
batuan metamorf berderajat tinggi dan memotong batuan ofiolit (Baker, 1956; Monnier et al., 1999) di sekelilignya, sebagian berasosiasi dengan
dengan batuan ofiolit memiliki usia K-Ar 43 Ma Ma (Monnier et al., 1999). Selain
itu juga Berdekatan langsung adalah sedimen Miosen dan batuan busur vulkanik
Kenozoikum.
Struktur geologi dan mineralisasi merupakan
sesuatu yang berhubungan erat, pengararuh gaya dari interaksi convergen dan
rotasi oblik strike – slip mengakibatakan daerah ini mengalami derformasi, di
tandai dengan banyak minor fault yang terbentuk pada pengunungan Cyclops.
Selain deformasi memungkikan terjadi intrusi yang kemudian berpotensi membawa
alterasi mineralisasi yang baik.
§ Struktur Geologi
Pengaruh struktur geologi pegunung Cyclops sangat control oleh tektonik pasifik – Carolina plate, pengaruh Sesar sorong yapen (SFZ)kurang begitu
aktif, dianggap yang paling mempengaruhi proses tektonik yang dominan melainkan
oleh obduksi ke selatan diarahkan oleh New Guinea Trech (NGT), dengan SFZ tektonik
strike-slip sebagai peran kecil.
Pegunungan
Cyclops menerima Kompresi (force) NE-SW,
yang kuat kompresi, Analisis momen tensor menunjukkan yang masuk gaya tekan
dari arah NE dan SW, sesuai dengan sesar dorong berarah NW-SE. NS Gempa 2006 disebabkan
oleh arah timur-baratsesar terbalik kiri-lateral, dirilis 5,1 magnitudo energi
pada kedalaman 37 km. Analisis tensor momenjuga menunjukkan gaya tekan yang
masuk adalah dari arah NE dan SW.
Geologi
struktur di daerah telitian di jumpai kenampakan struktur berupa kekar ,
lipatan antiklin, vein quarsa, struktur foliasi,
Milonitisasi bidang sesar , dan fault. Gambar
3,A; menujukan perlipatan altiklin sekaligus mengalami preses pengkekaran dan
juga memliki slope yang rawan skali
terjadi proses maswasting & rock slide.
B; merupakan foliasi yang menyerepai perlipatan, dan di jumpai juga vein
quarsa yang penyebaranya mengikuti arah perlipatan. C; normal fault, di
cirikikan dengan ada vein quarsa yang telah berpindah posisi juga offset/ arah
pergerakan ke arah selatan ( bahwa) hal diamati pada tubuh singkapan. Dari pola
rekahan di indentifikasi bahwa ada 2 kali pergerakan yang terjadi. D; di amati terdapat milonitisasi merupakan hancuran
batuan yang terjadi karena kompresi dan pergerakan sesar, kemudian bidang sesar ini meunjukan tanda bukti
Dari pada
pergerakan sesar normal pada daerah penelitian. E; merupakan Tatanan struktur
geology daerah papua – papua new guinea oleh mark (cloos dan Benjamin sapiee)
dan f; arah pergerakan normal NE-SW pada peta geologi regional jayapura
| sekian dan terimakasih , semoga ilmunya bermanfaat, jangan lupa commen dan bagikan . Sumber : (PDF) Morphotectonic and Orogenic Uplift of Cyclops Mountains, Papua (researchgate.net) Tectonic plate papua – papua new guinea ( sapiie 1999) Monnier, C., J. Girardeau, M. Pubellier, M. PolvĂ©, H. Permana, and H. Bellon (1999) Petrology and geochemistry of the Cyclops ophiolites (Irian Jaya, East Indonesia): consequences for the Cenozoic evolution of the north Australian margin. Mineralogy and Petrology, 65, pp. 1-28. Streckeisen, A. L. (1973) Plutonic rocks, classifica[1]tion and nomenclature recommended by the IUGS subcommision on the systematics of igneous rocks. Geotimes, 18, 26-30. |
Komentar
Posting Komentar