Geomorfologi Abepura - Heram
Geomorfologi Daerah Penelitian Abepura - Heram
Bentuk lahan (bentang Alam Vanzuidam 1985)
1. Satuan Perbukitan Denudasional Daerah Furia, Padang bulan-Asano
Dearah Satuan perbukitan denudasional, mempunyai dua proses utama yaitu Pelapukan dan perpindahan material dari bagian lereng atas ke lereng bawah oleh proses erosi dan gerak massa batuan (masswashting). •Akibat bekerjanya proses tsb terjadilah proses gradasi yg terdiri atas degradasi dan agradasi. Proses degradasi cenderung menyebabkan penurunan permukaan bumi. Pada proses degradasi tercakup proses yg diawali oleh pelapukan, gerak massa batuan dan erosi. Proses agradasi menyebabkan penaikan permukaan bumi. Berlangsungnya proses eksogen tsb dipengaruhi oleh faktor geologis (jenis batuan, sikap perlapisan dan struktur geologi), iklim, topografi, vegetasi dan tanah. , dari jenis litologi bentuk lahan denudasional indentik degan jenis batuan beku gelap dan metamorf. bentuk topografi bergelombang lemah sampeh kuat , kontrol struktur geologi mengakibatkan daerah daerah yang mudah sekali terjadi masswasting, slump & rockside pada daerah ini.satuan denuasional abepura terbentang dari Tenggara- barat daya, barat laut serta setempat di Timur laut dan setempat lagi di timur pada daerah abepura. , dengan luas wilayah 8 km2.
2. Satuan Pedataran Fluvial Daerah Padang bulan, Abe, Kotaraja dan Tanah hitam
Satuan perdataran Fluvial merupakan hasil peapukan dari perbukitan denudasional hal terlihat di lihat dari material sedimentasi yang terbawa oleh sungai, material berukuran kerakal - pasir yang litologinya sama dngan satuan denudasioal, pada foto dibawah gambar x1,x2 dan x3 menujukan material sedimen yang teresedimentasi di pinggiran sungai. satuan fluvial ini terbentang dari
Tenggara-barat laut ,utara, timur laut dan timur pada daerah abepura, dengan
luas wilayah. aspek-aspek penciri bentang alam fluvial yang terdapat
pada daerah praktikum yaitu antara lain:
-
Chanel bar
-
Poin bar
-
Meander
3. Satuan perbukitan
Karts Daerah Organda dan Jalan baru
Dearah Satuan perbukitan karts merupakan satuan yang identik dengan batu gamping dan ada preoses pelarutan pada batu gamping, pada foto terlihat proses pelarutan batu gamping, sifat daeri asam air hujan mengakibatkan batu gamping itu terlarut dan kemudian membentuk stalagtit. satuan karts ini terbentang dari barat,
setempat di utara dan setempat lagi di timur pada daerah padang bulan, dengan luas
wilayah mecampai 4 km2
-
Batu gamping
-
Stalagtit
-
Gua karts
Sungai
Periodis dan Episodis
Sungai periodis yaitu sungai yang airnya melimpah pada musim penghujan dan kecil pada musim kemarau. Sungai Episodis yaitu sungai yang debit airnya besar pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau ia mengalir. Daerah telitian terdapat sungai acai, sumbergonji dan sungai di daerah merupakan tipe periodis sungai ini merupakan pengontrol dalam pembentukan satuan pedataran fluvial daerah abepura.
Tipe
Genetik Sungai
daerah abepura di jumpai tipe
genetik sungai sebagai berikut :
- Tipe genetik Subsekwen adalah tipe genetik sungai yang berkembang di
sepanjang zona resisten, artinya sengai ini umumnya mengalir di sepanjang jurus
perlapisan batuan yag resisten terhadap erosi
- Tipe genetik Resekwen adalah tipe genetik sungai yang
mengalir searah kemiringan arah lapisan batuan.
- Tipe genetik Insekwen adalah sungai yang alirannya
mengalir mengikuti suatu aliran, di mana alirannya tidak di kontrol oleh
struktur dan jenis batuan.
Pola
Aliran sungai
Pola aliran sungai yang
berkembang pada daerah abepura adalah pola aliran Dendritik dan pola aliran
parallel.
1. Pola
aliran sungai dendritik
merupakan pola aliran yang menyerupai percabangan batang pohon. Percabangannya
tidak teratur dan memiliki arah juga sudut yang beragam. Pola ini berkembang di
bebatuan yang cenderung homogen dan tidak melalui kontrol struktur. Pola aliran
sungai yang satu ini tidaklah teratur dan umumnya dijumpai di wilayah dataran
atau wilayah berpantai juga wilayah plato.
2. Pola aliran parallel merupakan pola yang cenderung sejajar. Ia dijumpai di wilayah perbukitan yang memanjang. Kemiringan lereng pada pola ini cenderung curam dan terjal.
Stadia
Sungai
Dalam
penggolongan stadia sungai pada daerah abepura, ada beberapa fatkor yang
menentukan jenis umur suatu sungai yaitu:
-
Jenis / ukuran material
-
Arus sungai
-
Bentuk lembah / gardien sungai
- Endapan sungai
- Kelokan sungai
Kesimpulan
Geomorfologi daerah praktikum terdapat 4 jenis bentang alam yang tersebar yaitu bentang alam Denudasional dearah furia, padang bulan-Asano, bentang alam karts daerah organda dan jalan baru, bentang alam fluvial daerah padang bulan, Abe,kotaraja dan Tanah hitam, bentang alam marine daerah Teluk Yotefa.
Jenis sungai yang terdapat pada daerah
praktikum yaitu sungai periodis dan
sungai episodis, mempunyai 3 jenis tipe genetik sungai yaitu tipe genetik
subsekwen, tipe genetik resekwen, dan insekwen serta terdapat 2 jenis pola aliran
yang berkembang yaitu pola aliran parallel dan dendritik. Stadia sungai di
golongkan dari muda- dewasa berdasarkan aspek-aspek seperti Jenis / ukuran
material, Arus sungai, Bentuk lembah / gardien sungai, Endapan sungai,dan
Kelokan sungai.
Stadia daerah
penelitian di golongkan sebagian stadia berdasarsan apek - aspek yang di jumpai
di lapangan seperti Tingkat pelapukan mulai dari rendah – tinggi, Presentasi
pedataran mulai dari datar – berbukit, Alur erosi yaitu mulai dari alur erosi
Rill – alur erosi Ravine, Provil sungai, mulai bari bentuk “V” – “U” dan Material sedimentasi
dari Lanau – bongkah.
sekian dan terimakasih
Sumber :
van zuidam 1985 (bentuk lahan)
Howard 1967 (pola aliran sungai )
Komentar
Posting Komentar